Kamis, 16 April 2015

Kangkung Hidroponik

Akhirnya aku ikut mencoba menanam ala hidroponik. Kupilih cara tanam yang paling sederhana dan mudah yaitu kangkung dan sawi dengan sistem wick pakai botol bekas fresti.
Kalo untuk kangkungnya kupakai cara yg lebih mudah, biji langsung ditaburkan pada wakul plastik/keranjang lalu diletakkan dalam baskom yang berisi air nutrisi.

Kamis, 01 Januari 2015

Kembang kertas

zinnia, kembang kertas


Entah mengapa tiba-tiba ingat bunga ini. Teringat masa kecilku di desa, setiap pagi banyak sekali kupu beterbangan, aku dan teman-teman suka bawa seser/jaring penangkap ikan untuk menangkap kupu2. Bunga ini sangat banyak di desaku saat aku masih kecil, beraneka warna. Sederhana, tidak harum tapi cantik. Dan bagusnya lagi bunga ini sangat disukai oleh kupu-kupu. Jadi kalo ingin mengundang kupu kupu di halamanmu maka tanamlah bunga ini. Setelah browsing guling guling akhirnya nemu nama ilmiah dari bunga ini adalah Zinnia. Cantik sekali ya namanya... kalo di desaku kami menyebut kembang kertas.
Saat ini di halamanku sudah ada kembang yg kujadikan sebagai pagar hidup yaitu bunga soka. Dan ternyata buka soka ini juga termasuk jenis bunga yang disukai kupu kupu. Kutemukan nama zinnia itupun gogling dengan kata kunci "bunga yang disukai kupu kupu"
Terobsesi untuk mengundang lebih banyak kupu ke rumah maka aku sampe bela belain nyari bibit benih bunga ini yang ternyata sangat sulit mendapatkannya. Tanya teman siapa yang punya tolong dimintakan. Setiap perjalanan taklupa tengok2 halaman orang sapatau ada yang punya. Orang-orang masa kini jarang yang tanaman hias yang berbunga, hampir semua rumah yang di pinggir jalan utama adalah dibuat toko, gersang tanpa tanaman. Kalopun ada tanaman yang banyak ditanam saat ini bukan tenaman yang berbunga, melainkan tanaman berdaun saja, mungkin karena tanaman berbunga tidak awet, punya musim berbunga.  Hingga suatu hari tanpa sengaja kulihat ada bunga tersebut tumbuh di pinggir jalan depan sebuah pabrik, namun sepertinya pabrik ini sudah tidak beroperasi. Tampak tidak terawat dan karatan pintunya.
Kucoba memberanikan diri mengambil bunga tersebut,. Oh... spesies yang biasa nampaknya, warna merah keunguan dg kelopak tunggal. Tak apalah, coba ambil beberapa potong. Sampai di rumah coba kuamat-amati... oh god... dimana ini letak bijinya? Sepertinya yang kuambil ini belum tua... ada beberapa biji kering yang akhirnya akan coba aku semaikan. Semoga berhasil. Bila gagal maka alternatif terahir adalah beli bibit benih online, demi melestarikan zinnia, demi kupu-kupu...
Ya aku tunggu beberapa hari ke depan semoga ada yang tumbuh semi..

Zinnia lanjutan
16-4-2015
Mumpung ingat & minat untuk edit postingan. Lanjutan soal zinnia ternyata zinniaku berhasil tumbuh dg baek beberapa pohon.

Rabu, 17 Desember 2014

Menanam sayuran dalam pot


Bulan ini rajin banget guling-guling cari artikel tentang hydroponik. Setelah baca sana-sini, nemu blog paling favorit menurutku disini http://denmas-kenthus.blogspot.com/2012/07/membuat-pot-vertikultur-dengan-pipa.html maaf ya pak teguh kalo saya menjadi secret admirer atas blog Anda... banyak baca tapi tidak meninggalkan jejak, hehehe... Makasih banget ilmunya, saya akan coba praktekkan.
Langsung dipraktekkan, jangan hanya baca baca dan baca.... Saya juga sudah membeli dan menyiapkan perlengkapan hidroponik, namun sepertinya momennya kurang tepat karena bersamaan dengan musim hujan. Katanya boleh saja berhidroponik di musim hujan asal tdk kena air dan masih kena matahari. Nah masalah itulah yang ada padaku, tidak punya area seperti kriteria diatas. So... setelah lama berfikir mau menerapkan model yang mana yang sesuai dengan lokasi yang ada di halamanku, sempet mikir mumet mau taruh di sebelah mana? akhirnya memutuskan untuk mencoba yang vertikultur saja, yang bisa dipindah-pindah. Hidroponiknya disimpan sj dulu tunggu musim hujan selesai.

Berikut belanjanya:
- beli pipa paralon 4" Rp 48rb/batang = 4m, dibagi 4 bagian menjadi @1 m
- beli media siap pakai 2 sak
- bibit sudah ada beli di trubus, dan ada juga yg dibawain dari kampung. untuk cabe & tomat bibitnya ambil di dapur

berikut penampakannya, semoga sukses seperti masternya Pak Teguh http://denmas-kenthus.blogspot.com/2012/07/berkebun-sayuran-dipekarangan-1.html

vertikultur paralon 4"
Ternyata cukup melelahkan membuat lobang paralon ini, mesti dicicil, khususnya saat memanaskan, capek juga. Secara aku ni cewek gitu loh... bu ibu gitu... ngerjain smua sendiri, mulai dari ke toko material, nggergaji paralon, manasin melobangi sampe jadi. Untungnya saya beli yg murahan sehingga mudah dibentuk meski tanpa pengungkit, cukup pakai tangan dengan dialasi kain basah saat menyoweknya. Tapi krn murahan jd harus hati-hati karena mudah pecah.
Paralon baru diisi media, katanya mesti nunggu 2-3 hari supaya medianya turun. Saya tidak pakai cor untuk dudukannya karena sedang tidak ada material untuk membuat cor,sayang kalo cuma beli sedikit. Akhirnya saya akali saja dengan berdiri pada kaleng bekas cet yang kuisi tanah, lalu paralon saya tancapkan didalamnya dan  sisi-sisinya saya ganjal dengan batu. Cukup kuat, tidak bergoyang

semai sawi campur cabe & tomat usia 1 mgg
semai cabai hijau besar

Cabai gendot/habanero, sudah pindah tanam

sawi pindah tanam pd polibag plastik bekas minyak goreng 2lt
Karena baru belajar jadi nyemainya dikit-dikit saja dulu, yang penting jadi. Tunggu kabar berikutnya, semoga sukses sampe panen. amin
-

Senin, 17 November 2014

Pepaya dalam pot

Masih kembali membahas soal pepaya. Sekian lama tidak mbuka laptop, mencoba membuka file foto-foto pepaya dari sejak berbunga sampe sekarang, eh ternyata pepayaku makin tinggi saja. maka kuputuskan untuk memangkas bagian atasnya supaya tidak makin meninggi.
Pepaya calina yang aku punya ini sungguh mengagumkan, dalam sebulan kadang aku bisa panen 7-8 buah dalam satu pohon, sampek bosan aku makan, sampe aku bingung mikir mau dibagikan kepada siapa lagi ya... rasanya tetanggaku satu gang hampir semua sudah kubagi deh... Seandainya punya kebon yang luas bisa dijual, oh... ya alloh kapan hambamu ini bisa punya kebon yg luas.?

Beginilah tampang pepayaku dari waktu ke waktu...

pepaya calina-metamorfosa



pepaya calina matang siap disedekahkan


Jumat, 10 Oktober 2014

Keripik Bayam

Bayam... ya siapa yang tidak tau bayam? Atau yang belum pernah makan bayam? Sejak bayipun ibu-ibu sudan menjadikan bayam sebagai pilihan menu pendamping ASI. Mengenai bayam, pasti sudah banyak literatur yang membahasnya. Untuk itu disini saya tidak membahas soal fungsi maupun khasiat bayam, melainkan variasi olahan bayam.
Ya... keripik bayam. Keripik bayam ini saya buat dari bayam yang tumbuh di pekarangan rumahku. Eits... pekarangan...? Tepatnya bayam yang tumbuh dalam pot di halaman rumahku. Tidak bisa dikatakan pekaranganlah karena maklum hidup di komplek dg luas tanah yang sempit adalah anugrah bila bisa memiliki sisa tanah, biarpun tidak luas, saya berusaha memanfaatkannya semaksimal mungkin. Bila sudah tidak ada sisa tanah maka saya akan menanamnya dalam pot. Jadi bukan halangan bagi saya untuk memiliki tanaman yang saya kehendaki.

keripik bayam







Resep Keripik Bayam:
- ambil beberapa lembar daun bayam yang tua/besar, cuci bersih tiriskan
- Siapkan tepung bumbu serba guna, encerkan dengan kekentalan sesuai selera
- celupkan bayam dalam larutan tepung bumbu, goreng deh...
Lebih mudah pakai wajan teflon yang datar .
Ok demikian share hasil kebunku.
C U next episode...



Jumat, 16 Mei 2014

Panen pepaya

Ini harus disempatkan... foto sudah diambil beberapa bulan yang lalu tapi mau update blog kok malesnyaaaa... minta ampun deh. Bisa dibilang jd tidak aptudet lagi deh... alias tidak fresh... tapi belum basi juga sih...
Ini lho.. lanjutan perkembangan pepayaku. Bulan april lalu sih panen perdana, dan gambar yg diaplod ini sudah panen berikutnya. Panen pertama tidak sempat diabadikan sudah terlanjur dibagi ke tetangga.
Yuk... inilah penampakan pepaya calofornia dalam pot yang sudah tua matang pohon.